PT Asuransi Jiwa Taspen, yang dikenal juga sebagai Taspen Life, sukses membukukan laba bersih sebesar Rp 130,03 miliar. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 44,10% dibandingkan dengan perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 90,23 miliar.
Menurut Direktur Utama Taspen Life, Ibnu Hasyim, perolehan positif ini tak lepas dari kepercayaan yang diberikan oleh para nasabah. Selain itu, Ibnu Hasyim juga menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan perusahaan dalam melakukan inovasi bisnis, transformasi digital, serta penguatan tata kelola perusahaan sebagai faktor kunci keberhasilan ini.
"Di tengah dinamika industri asuransi yang terus berubah, kami sangat bersyukur Taspen Life mampu mempertahankan performa bisnisnya secara berkelanjutan. Ke depan, fokus kami adalah terus memperkuat portofolio produk yang ada, memperluas jangkauan layanan kami, serta meningkatkan literasi asuransi di kalangan masyarakat," jelas Ibnu dalam keterangan tertulisnya pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit per Desember 2024, Taspen Life mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, dengan rata-rata kenaikan dua digit pada beberapa indikator utama kinerja keuangan perusahaan. Sebagai contoh, Pendapatan Premi Bruto yang berhasil dicatatkan adalah sebesar Rp 1,55 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 19,21% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 1,30 triliun.
Seperti yang telah disebutkan, laba bersih perusahaan berhasil mencapai Rp 130,03 miliar, melonjak 44,10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 90,23 miliar. Lebih lanjut, hasil investasi perusahaan juga mengalami kenaikan sebesar 21,47%, dari yang sebelumnya Rp 455,72 miliar menjadi Rp 553,54 miliar.
"Sebagai hasil dari efisiensi operasional serta pengelolaan investasi yang prudent, total aset perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 12,48%. Angka ini naik dari Rp 7,50 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp 8,44 triliun," imbuhnya.
Di sisi lain, industri asuransi jiwa di Indonesia secara keseluruhan mencatat pertumbuhan premi sebesar 4,3% pada tahun 2024, dengan total premi yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 185,39 triliun. Akan tetapi, hasil investasi industri justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 24,8%, turun dari Rp 31,80 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 23,91 triliun pada tahun 2024. Hal ini disebabkan oleh kondisi pasar modal yang kurang menggembirakan.
"Dalam konteks ini, pertumbuhan hasil investasi yang diraih oleh Taspen Life, yaitu sebesar 21,47%, jelas menunjukkan kinerja yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan rata-rata industri," tegasnya.
Pertumbuhan premi bruto perusahaan yang mencapai 19,21% juga berhasil melampaui pertumbuhan premi industri secara keseluruhan yang hanya sebesar 4,3%. Rasio solvabilitas (Risk-Based Capital/RBC) perusahaan tercatat sangat sehat, yaitu sebesar 287,65%, jauh melampaui batas minimum yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%.