Rp40 Miliar untuk Riset Gandum, Kedelai, Jagung & Bawang!

Admin

31/05/2025

2
Min Read

On This Post

Pemerintah mengalokasikan dana signifikan, berkisar antara Rp 20 miliar hingga Rp 40 miliar, sebagai upaya strategis untuk memperkuat riset dan mengakselerasi peningkatan produksi empat komoditas krusial: gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih.

Sinergi penguatan riset ini terjalin erat antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

"Fokus utama kami adalah meneliti cara-cara inovatif untuk meningkatkan produktivitas, dengan melibatkan partisipasi aktif dari seluruh perguruan tinggi yang memiliki kompetensi relevan. Kami mendorong produksi gandum, kedelai, jagung, dan bawang putih agar melampaui standar nasional," ujar Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan mantap di Kantor Kementan Jakarta, pada hari Rabu (28/5/2025).

Selama ini, pasokan keempat komoditas tersebut masih bergantung pada sumber-sumber luar negeri. Padahal, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan komoditas-komoditas tersebut secara mandiri. Pemerintah menargetkan peningkatan produktivitas yang substansial melalui pendekatan riset yang aplikatif langsung di lapangan.

Inisiatif ini merupakan wujud nyata dari implementasi arahan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam agenda prioritas Asta Cita. Agenda ini menekankan betapa pentingnya riset yang berorientasi pada kebutuhan dan penguatan kemandirian pangan.

Sebagai bagian dari upaya percepatan, Kementan telah mengirimkan delegasi ke negara-negara dengan kondisi agroklimat yang serupa, seperti Brasil dan Yordania. Tujuannya adalah untuk mempelajari praktik-praktik terbaik dalam pengembangan pangan strategis.

Dengan pendekatan kolaboratif ini, pemerintah secara optimis meyakini bahwa Indonesia mampu memperkokoh ketahanan pangan, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan nilai tambah komoditas lokal melalui hilirisasi.

"Presiden memiliki visi agar komoditas strategis ini tidak lagi bergantung pada impor. Kami yakin, dengan kerjasama yang solid antar sektor, kita mampu mewujudkan kemandirian pangan nasional," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menjelaskan bahwa pihaknya telah menetapkan empat flagship riset nasional yang masing-masing berfokus pada satu komoditas. Dana sebesar Rp 20 miliar hingga Rp 40 miliar telah dialokasikan untuk mendukung kegiatan riset ini, mulai dari tahap fundamental hingga komersialisasi.

"Ini adalah konsorsium yang komprehensif. Kami melibatkan dosen, peneliti, dan praktisi yang memahami seluruh rantai produksi, mulai dari varietas unggul, teknologi budidaya, pengendalian hama, hingga alat dan mesin pertanian," terang Brian.

Dukungan turut mengalir dari TNI Angkatan Laut. Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyatakan kesiapan TNI AL untuk mengembangkan budidaya kedelai melalui riset dan optimalisasi lahan.

"Kami telah melakukan uji coba budidaya kedelai di Serang dan hasilnya sangat memuaskan, mencapai 4,39 ton per hektare. Program ini akan diperluas ke berbagai wilayah," ungkapnya.